Day 25: Book Villain You Actually Love


Villain biasanya muncul di cerita-cerita hero atau dramatis. Sayangnya, kosa kata saya tentang buku semacam itu bisa dihitung jari, terlebih antagonis yang melekat di hati. Saya cenderung kurang menyukai tokoh dengan lakon bad boy atau bad girl XD.

unnamed

Lucius, Narcissa, dan Draco

Oleh karena itu, hanya satu nama yang terlintas di kepala sayaMy forever favorite fantasy series, Harry Potter series, menawarkan Draco Malfoy sebagai tokoh antagonis yang sebenarnya pathetic dan melo. Keluarga Malfoy, Lucius, Narcissa, dan anaknya Draco adalah tokoh paling menyedihkan dalam serial ini. Tolong abaikan Bellatrix Lestrange yang sangat menyebalkan itu, the most hateful villain.

Di buku-buku awal, Draco selalu menunjukkan sikap anak sombong yang sok-berkuasa. Akan tetapi mulai seri belakangan, terutama buku keenam dan ketujuh, Draco memunculkan sosok yang menyedihkan. Sosok yang sebenarnya takut dan khawatir akan kepatuhannya pada Voldemort, di sisi lain juga takut mati jika memihak pada tim Dumbledore. Sosok munafik, tapi tertekan dengan kemunafikannya.

Namun demikian, saya rasa, Draco menunjukkan tokoh yang sangat kita. Mungkin, jika dalam kondisi perang sedemikian yang mempertaruhkan nyawa, saya tak akan mampu menunjukkan sikap ksatria nan nekat ala Neville Longbottom. Sepertinya saya akan berdecit-decit ketakutan, sambil berharap keamanan pribadi seperti yang dilakukan keluarga Malfoy. Menyedihkan.

NB: Severus Snape tidak pernah saya kategorikan sebagai antagonis, FYI 🙂

Leave a comment