Pengalaman Puasa sebagai Bumil dan Busui

Tahun lalu, saat menjadi bumil di trimester akhir, saya berhasil berpuasa Ramadhan dengan 3 kali batal dan segera diganti di awal bulan Syawwal.

Sejak awal Puasa, sebenarnya saya berkali-kali bertanya pada paksuami, bagaimana nanti ketika berpuasa. Saya antara yakin-tidak yakin. Apakah iya, saya mampu. Akhirnya, di Ramadhan 1444 H lalu, saya berpuasa dengan pola pikir puasa sunnah. Yang penting sahur dan puasa dulu, jika di tengah jalan tidak kuat, ya dibatalkan saja. Toh, bumil dapat rukhsoh (keringanan).

Batal pertama kali terjadi karena adanya kontraksi palsu. Khawatir terjadi apa-apa, saya langsung membatalkan puasa. Batal kedua dan ketiga sebab sakit kepala. Kalau dipaksa sebenarnya bisa, tapi saya bersikap hati-hati dengan memilih membatalkan puasa. Alhamdulillahnya, saya langsung mampu menggantinya di awal bulan Syawwal karena di bulan yang sama, saya melahirkan 😁

Continue reading

First-time Mother: Manusia Paling Gigih nan Pemaaf

Kapan manusia menjadi insan yang paling gigih dan paling pekerja keras? Saya rasa, jelas, bukan saat dewasa. Bukan saat kebutuhan hidup menekan dan menuntut. Bukan saat dorongan-dorongan untuk berusaha itu muncul dari luar. Saya pikir, manusia menjadi paling gigih dan pantang menyerah justru saat motivasi datang dari dalam, dari lubuk hati yang paling dalam.

Begitu yang saya rasakan saat melihat putri kecil saya, yang belum genap 4 bulan, belajar tengkurap. Berkali-kali. Jatuh-bangun. Tak kenal henti, tak kenal lelah. Sampai ia tidak mampu lagi mengangkat kepalanya. Saat wajahnya tersuruk jatuh ke dalam perlak dan seprai. Bahkan di saat ia tidak lagi punya tenaga untuk bangkit, ia masih keras kepala untuk terus mencoba dan berusaha. Saya perlu memeluknya untuk beberapa saat, memeluk dan menimangnya untuk meredakan perasaan kesal dan lelah. Sungguh definisi mastatho’tum yang sebenarnya.

Continue reading

First-time Mother: Seminggu di NICU

Ruangan penuh tangis

Menulis post ini saat adek bayi berusia 3 bulan. Badan yang sehat, berat badan dan tinggi badan yang terus bertambah, gerak yang semakin aktif. Rasanya ini semua adalah anugrah yang tidak terbayangkan di seminggu pertama kelahirannya. Alhamdulillah.

Continue reading

First-time Mother: Rasa Sakit yang Harus Dihadapi

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

QS. Luqman: 14

Ayat tersebut adalah kalimat penghiburan yang selalu suami saya sampaikan ketika masa hamil. Rasa sakit rahim saat mekar, mual-muntah-makan-mual-muntah yang menjadi lingkaran setan tiada ujung, dan badan yang terasa sakit semua. Rasa sakit tersebut adalah ibadah yang Allah beri ganjarannya hanya dengan bersabar dengan keadaan.

Continue reading

One-Month Mother: Belajar Menjadi Ibu

Akhirnya saya menjadi ibu dengan anak yang bisa terus saya peluk dan cium dalam dekapan. Baru satu bulan menjadi ibu, begitu pula dengan newborn saya, baru satu bulan menjadi anak saya.

Kami (plus suami) menjalani satu bulan yang sungguh penuh arti. Proses kontraksi dan melahirkan yang luar biasa. Satu pekan menginap di rumah sakit yang penuh air mata, hingga usaha mengASIhi yang perlu diperjuangkan. Saya belajar menjadi ibu. Suami belajar menjadi bapak, dan bayi saya belajar menjadi dirinya dan menjadi manusia. Banyak salahnya namun akan terus belajar untuk menikmati segala prosesnya.

My pearl 💎
Continue reading