Tahun lalu, saat menjadi bumil di trimester akhir, saya berhasil berpuasa Ramadhan dengan 3 kali batal dan segera diganti di awal bulan Syawwal.
Sejak awal Puasa, sebenarnya saya berkali-kali bertanya pada paksuami, bagaimana nanti ketika berpuasa. Saya antara yakin-tidak yakin. Apakah iya, saya mampu. Akhirnya, di Ramadhan 1444 H lalu, saya berpuasa dengan pola pikir puasa sunnah. Yang penting sahur dan puasa dulu, jika di tengah jalan tidak kuat, ya dibatalkan saja. Toh, bumil dapat rukhsoh (keringanan).
Batal pertama kali terjadi karena adanya kontraksi palsu. Khawatir terjadi apa-apa, saya langsung membatalkan puasa. Batal kedua dan ketiga sebab sakit kepala. Kalau dipaksa sebenarnya bisa, tapi saya bersikap hati-hati dengan memilih membatalkan puasa. Alhamdulillahnya, saya langsung mampu menggantinya di awal bulan Syawwal karena di bulan yang sama, saya melahirkan 😁
Continue reading